Kamis, 14 Juni 2012

lanjutan florence nightingale

dari kalimat tersebut bisa dinilai betapa florence menghargai seseorang. dalam pemikirannya, tiada tentara terluka yang tak bisa diobati, asal masih ada setitik harapan hidup , tentu tidak alasan untuk membiarkannya.
juli 1856, perang berakhir. sesaat dia masih tinggal di rumah sakit scutari, membereskan sisa pekerjaan yang masih belum selesai, lalu kembali ke inggris secara diam-diam. setelah melihat sendiri banyak kekacauan, lingkungan yang kotor, rintihan dan kematian di medan peranlg, maka florence tetap bertekad untuk menyumbangkan seluruh hidupnya untuk orang sakit, selain itu juga giat membenahi fasilitas rumah sakit.
untuk berterima kasih atas segala jasa florence di kim, rakyat inggris menyumbang sejumlah uang dengan mendirikan yayasan nigthtingale. setelah  di kembali ke inggris, dia menggunakan uang tersebut untuk mendirikat sekolah perawat, melanjutkan karya sosial demi kesejahteraan sesama.
akibat kelelahan yang sangat dan kurang istirahat, kesehatan florence kian menurun. tahun 1896, dia tak pernah lagi keluar dari kamar. 13 agustus 1910, florence yang menginjak usia 90 tahun, meninggal dunia, dimakamkan di tanah makam keluarga east wellow.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar