Selasa, 12 Juni 2012

florence nightingale

penjelasan
12 mei 1820, ketika keluarga mibhtingale berlibur ke italia, lahirlah putri kedua mereka. dan diberi nama sesuai dengan tempat kelahirannya florence.
tahun 1821, saat florence berusia satu tahun, sekeluarga kemabali ke inggris. mereka membamgun villa lea hurst, untuk masa libur musin panas. mereka juga membeli tempat tinggal di embley. selama musim semi atau musim gugur mereka bergantian berlibur ke london.
semenjak kecil florence gemar belajar, ia cepat menguasai bahasa yunani, latin, jerman, italia, prancis dan masih banyak lagi. juga menguasai lukis, musik, ilmu pasti dan sejarah. florence termasuk wanita berpengetahuan luas.
sejak remaja, florence memiliki kebiasaan menulis buku harian secara rutin. 2 juli 1837, florence berusia 19 tahun membuat catatan, tuhan berbicara pada saya, dia menghendaki saya berbuat sesuatu untuknya...
suatu malam di usianya yang ke 24, dia mengutarakan cita-citanya menjadi seorang perawat pada mamanya. pada zaman itu, jarang terjadi pada wanita muda bekerja, selain dari keluarga miskin. apalagi pekerjaan yang dilakukan florence, adalah pekerjaan "merawat" yang dianggap hina, bahkan dari kalangan bawah pun tak sudi melakukannya.
karena keinginannya yang besar untuk mewujudkan cita"nya sebagai perawat, maka dia mulai mempelajari ilmu kedokteran, bahkan terbang ke jerman belajar praktek di swerth. tahun 1852, dia memperoleh jabatan sebagai pengawas di klinik wanita pendidik london. setelah menjalani perjuangan dan penggulatan sepanjang 15 tahun, akhirnya cita"nya terwujud. saat itu usianya sudah 33 tahun.
maret 1854, meletuslah perang krim, florence mendapat berita mengenai adaan rumah sakit darurat di medan perang yang amat tragis. dengan keberanian dia membawa serta 38 orang perawat, melewati selat, tiba di rumah sakit darurat.
selama 21 bulan di pernah absen meronda para tentara yang terluka, sehingga dijuluki "malaikat pembawa lentera".
seorang dokter di rumah sakit medan perang, pernah menulis mengenai dia dalam surat yang dikirim kepada keluarganya, dia tak pernah melewatkan atau membiarkan seorang pun tentara yang luka parah.

bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar